Pada 16-17 September 2017 lalu, Koperasi Maju Wijaya mengadakan acara TEBAR (TEmu BAReng). Acara tersebut bukan hanya untuk anggota Koperasi, juga terbuka untuk umum. Pembukaan TEBAR dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama seluruh peserta. Kemudian dilanjutkan dengan seminar singkat bersama pakar bisnis Indonesia, T.P Rachmat – pemilik grup usaha Triputra dan Sudhamek AWS – chairman grup Garudafood.
Saya setuju dengan pernyataan Bapak Sudhamek, bahwa apa yang dipaparkan oleh Bapak T.P Rachmat sudah pada tingkatan wisdom. Meskipun seminar berlangsung tidak terlalu lama, namun sangat penuh dengan insight.
Kedua narasumber beberapa kali menyebutkan bahwa agar dapat maju perlu peranan: Pemerintah dan Pengusaha. Kita tidak dapat melulu bergantung pada Pemerintah. Ada hal-hal dimana Pemerintah memiliki keterbatasan. Ada hal-hal dimana sebagai Pengusaha, kita dapat mengambil peran mengisi keterbatasan Pemerintah.
Berikut ini catatan pribadi saya terhadap masing-masing narasumber.
T.P Rachmat
Tiga Hal Mendasar dalam Berbisnis:
1. Diri Sendiri
Apa yang membuat seseorang menjadi sukses atau tidak adalah dirinya sendiri. Oleh karena itu jangan membatasi diri sendiri.
2. Keunikan Bisnis
Kenapa orang harus membeli produk (barang atau jasa) saya? Bisnis kalau hanya sekedar berjualan, tapi tidak tahu nilai uniknya apa, ditutup saja.
3. Skala Bisnis
Apakah bisnis dapat ditingkatkan skalanya menjadi lebih besar? Permasalahan UKM adalah tidak mau atau mampu meningkatkan skalanya. Biasanya hanya menjangkau lokal (daerah sekitar).
Empat Hal Penting dalam Berbisnis:
1. Strategy
2. People
Sebagai CEO/Pimpinan, Anda perlu dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki kualitas seperti berikut ini (sesuai urutan prioritas):
- Character
- Passion: Passion itu bukan sekedar omongan. Passion itu dari dalam hati.
- Competency
3. Lean Management System
4. Organization Value & Culture
Jangan mengejar uang. Uang adalah hasil. Bangunlah ekosistem sehingga uangnya nanti akan datang.
Jangan menggunakan cara yang sama dalam berperang. Demikian pula bisnis dalam menghadapi perubahan.
Bagaimana melakukan semua itu? Integritas. Melakukan apa yang dikatakan.
Sudhamek AWS
Filosofi bisnis: Inclusive Economy. Maksudnya adalah sekarang saatnya berkolaborasi dan saling membantu dalam sebuah ekosistem ekonomi. Dampaknya dari penerapan ini adalah inclusive growth (bertumbuh bersama). Garudafood memiliki sedikit lahan kacang. Lebih banyak mengambil kacang dari petani yang telah dibina agar menghasilkan kacang sesuai standar. Inilah contoh bertumbuh bersama. Untuk dapat bertumbuh, perlu wawasan luas, perlu belajar.
Tiga Tipe Manusia:
- Taker (Pemungut): Tipe manusia yang selalu minta meminta.
- Matcher (Transaksional): Tipe manusia yang selalu minta timbal balik.
- Giver (Pemberi): Tipe manusia yang selalu memberi.
Tiga Jenis Kehidupan
- Pleasant Life (mengejar kesenangan): Tidak ada korelasi dengan kebahagiaan.
- Good Life (sehat): Ada korelasi lemah dengan kebahagiaan.
- Meaningful Life (bermakna): Ada korelasi kuat dengan kebahagiaan.
Menjadi kaya bukanlah suatu kejahatan. Bisnis & Spiritualitas tidak terpisah. Bisnis adalah salah satu cara mengembangkan Spiritualitas. Caranya adalah dengan “Mata Pencaharian yang Benar”.
Tiga Prinsip Bisnis:
- Cara Mencari Uang: Mata pencaharian yang benar, sesuai dengan agama, etika dan hukum.
- Cara Menggunakan Uang: Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga orang lain.
- Sikap Mental Terhadap Kekayaan: Tanpa kemelekatan & keserakahan. Kekayaan itu justru harus membuat kita menjadi orang yang lebih baik.
#HackingBisnis
“Exploit Your Business to Ultimate Profit”